PENYEBERANGAN PERINTIS PENOPANG KONEKTIVITAS DI KALIMANTAN BARAT

Kehadiran kapal perintis di wilayah-wilayah terpencil dipandang sangat penting mengingat keberadaanya  yang sangat dibutuhkan baik oleh pengguna angkutan barang maupun angkutan orang. Maka dari itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Bapak Drs. H. Manto, M.Si, mengadakan Rapat Perumusan Usulan Penyeberangan Perintis tahun 2020 kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia  agar beberapa wilayah terpencil yang ada di Kalimantan Barat yang perlu angkutan laut, sungai dan penyeberangan bisa terakomodir walaupun  masih belum begitu diminati oleh pelaku usaha jasa transportasi mengingat biaya yang tidak murah namun hal ini bisa disiasati dengan adanya subsidi dari Pemerintah agar bisa menarik minat para pelaku usaha jasa transportasi.

Rapat perumusan usulan dilakukan pada hari Kamis Tanggal 3 Oktober 2019 di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat. Rapat tersebut di Pimpin oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimanta Barat Bapak Drs. H. Manto, M.Si dan diikuti oleh stakeholder terkait diantaranya: Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Kepala Dinas Perhubungan  Kabupaten Sambas, Dinas Perhubungan Kabupaten Mempawah, Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya, Kantor KSOP Pontianak, Kantor KSOP Sintete, Kantor UPP Kendawangan, Kantor UPP Padang Tikar, Kantor UPP Telok Melano, Kantor UPP Paloh, Kantor Distrik Navigasi Pontianak.

Dalam rapat tersebut terdapat beberapa usulan dari beberapa stakeholder diantaranya dari Kepala UPP Padang Tikar Bapak Husaini Senol mengusulkan agar Kapal Perintis tetap masuk ke wilayah Padang Tikar, walaupun sampai saat ini masih belum banyak penumpang orang ataupun penumpang barang, hal ini dikarekan mereka lebih memilih menggunakan kapal-kapal trandisional. Menurut Bapak Bukhori Muslim dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas mengusulkan agar adanya trayek angkutan perintis yang baru, yaitu Sintete – Jawa (Kendal/Merak) mengingat adanya informasi bahwa pada tahun 2020 akan ada kapal yang beroperasi di Sintete 2 yaitu KM. Bahtera Nusantara (KP. 1500 GT),  Bapak Sajiman mengusulkan agar kapal perintis untuk memperpendek rute persinggahan seperti kapal perintis yang bersadar di Kendawangan sehingga angkutang perintis jadi bisa di nikmati lagi dan masih ada beberapa usulan dari berbagai stakeholder terikati yang menyampaikan hal yang sama.

Dari hasil urusalan-usulan dalam rapat tersebut maka diputuskan untuk menambah rute kapal perintis kepada Menteri Perhubungan Republik Indonesia, diantaranya adalah rute dari Sintete ke Pulau Jawa (Kendal/Merak), dari Pontianak ke Padang Tikar.